07.Bicara

46 23 60
                                    


Hai Sahabat-sahabat ku sekalian❤❤,
Yuk kita Absen Username Kalian dulu, ada siapa aja nih???

CANDY Part 07 Udah Up Date nih Guys, Ayoo baca^^

Pastikan kalian siap untuk mengisi setiap Kalimat dengan komentar dan kata-kata terbaik kalian yahh, dan setelah itu jangan lupa untuk menekan Vote diakhir cerita❣️❣

Selamat membaca:)

✨H✨A✨V✨E✨F✨U✨N✨

****

Pada siang hari ini udara kota terlihat cerah, padat dan macetnya jalan raya juga menambah polusi yang menganggu pemandangan mata , serta kericuhan dan kebisingan dimana-mana pun terdengar disiang itu.

Seperti janji mereka kemarin, Alex dan Kania pergi ke sebuah Restoran Seafood untuk makan siang bersama. Mereka memilih lantai atas untuk menikmati hidangan yang tersedia, bahkan keduanya terlihat fokus pada makanan masing-masing.

"Kania..." suara Alex memecah keheningan beberapa saat diantara mereka berdua, Kania yang tadi nya sibuk memotong-motong daging udang dipiringnya menjadi berhenti sejenak dan mengangkat kepala menghadap Alex.

"Iya kak?" jawab Kania lalu menyuapi mulutnya dengan udang menggunakan garpu.

"Kamu udah mikirin jawaban dari pertanyaan kakak waktu itu?" tanya Alex serius, kedua iris matanya fokus menghadap Kania yang masih saja menikmati makanan tersebut.

"Belum kak" sahut Kania mencoba untuk bersikap biasa saja, walaupun didalam hatinya sekarang sedang panik tak karuan.

"Kenapa belum? Emangnya kamu nggak bisa jawab sekarang?" tanya Alex lagi dengan ekspresi wajah yang sedikit kecewa.

Kania berhenti makan, ia meletakkan pisau dan garpu ke atas piringnya. Lalu mengambil tissue untuk membersihkan tangan dan mulutnya.

"Kak-," kata Kania sengaja memotong perkataannya yang membuat Alex terdiam dan siap mendengarkan kelanjutan dari perkataan Kania.

"Kania nggak bisa jawab sekarang. Kania butuh waktu. Kania nggak bisa jawab pertanyaan kakak dalam keadaan terdesak. Karena... karena Kania mau pikirin matang-matang dulu kak" Lanjut Kania dengan nada yang pelan seraya menatap mata Alex dengan Lekat, ia harap Alex dapat memahami semuanya.

Alex terdiam, sibuk pada pemikirannya sendiri. Begitu pun Kania kembali tertunduk. Mereka sama-sama tak bersuara, diam, dan kembali merasakan rasa canggung.

"Susah banget yah pertanyaan kakak sampe kamu lama banget mikirnya?" Ujar Alex.

"Iya susah banget," jawab Kania seadanya.

"Tapi Nia. Kakak butuh kepastian kamu, berapa lama kakak harus nunggu kamu kayak gini?. Kakak nggak bisa terus-terusan kamu gantung dengan jawaban yang belum tentu tau kapan adanya" Ujar Alex dengan Nada berat, hal itu membuat Kania menatap kembali wajahnya.

"Jadi kakak merasa keberatan sama permintaan Kania?" tanya Kania.

"Bukan git-"

"Jadi kakak ngerasa capek karena Kania gantung terus?"

"Kania bukan gitu-,"

"Kakak lelah nunggu Kania buat mikirin pertanyaan kakak?" tanya Kania bertubi-tubi dan tidak memberikan kesempatan pada Alex untuk menjawab.

"Kania dengerin kakak dulu-" ucapan Alex kembali terpotong saat Kania langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Kania kamu mau kemana?" kata Alex ikut berdiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CANDYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang