Siang Kedua - Paneno

48 18 7
                                    

Nabyul Pov

Seperti yang kalian tahu, ketika pertama kali ke rumah makan tersebut. Aku makan, karena aku lapar. Tak ada perasaan lain yang aku bawa kesana, ataupun setelahnya

































Entah semenjak hari itu, Yewon hobi sekali mengajak Nabyul mampir ke sana. Beribu alasan Yewon gunakan tuk menapakki tempat makan bernuansa italia tersebut.

"Macchiato nya enak."

"Tiramisunya beda sama yang lain."

"Hanya restoran itu saja yang menjual gorgonzola!"

Ah, dan masih ada 1001 lagi alasanya. Nabyul sendiri sampai terkadang malas, ia harus berakhir membeli gelato yang sekurang kurangnya berharga enam ribu won.

Rasanya Yewon melubangi kantungnya setiap hari.

Tapi untuk beberapa hari ini Nabyul sering kesana, walaupun sendiri.

Untuk kali pertamanya ia membuat proyek penulisan.

"Pistachio gelato satu," ujarnya.

Sepertinya pelayan disana sudah paham dengan apa yang akan di pesan oleh Nabyul, ia selalu mendapat pesanan itu dengan cepat.

"Sepertinya anda sangat menyukai gelato kami," kata si Pelayan.

Nabyul hanya tertawa ringan. Ia tak mungkinkan jujur jika sebenarnya, ia tak memiliki uang berlebih hanya untuk menyantap pasta yang bisa ia buat sendiri di apartemen.

Jika membeli gelato terus memang akan sedikit mencurigakan dan mungkin juga agak memalukan.

"Ada rekomendasi, selain pasta?"

Si Pelayan berpikir sebentar.

"Ada, risotto, panini, ribolitta, bruschetta, itu yang lumayan di lidah orang Korea."

Nabyul berpikir sebentar. Sebenarnya ia bingung, jarang-jarang ia ke rumah makan asing seperti ini. Terlebih lagi tag harga pada daftar menu membuatnya merinding bukan main.

Melihat Nabyul yang tampak agak bingung, si Pelayan melanjutkan.

"Tapi kalau siang-siang gini enak nya Risotto. Kalo cuman buat snack Paneno cocok sama Gelatto"

"Kalo gitu Paneno-nya satu porsi deh" tambah Nabyul.

Si Pelayan mencatat, tak lama kemudian hidangan itu datang.

Sekali lagi Nabyul tak berkomentar makanan itu hanya...

Enak.

Sudah begitu saja.

[LF] Moon Nabyul - Our LunchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang