FOURTEEN

2.7K 214 19
                                    




Salamander telah bersekutu dengan iblis, dan Megan dalam bahaya sekarang.

Megan sudah mengambil ancang-ancang dan menyuruh Edna agar mengambil alih tubuhnya. Ia tidak mau mengambi resiko terluka parah jika Salamander menyerangnya, sedangkan ia masih dalam bentuk manusia. Kemudian, dalam dirinya, Edna mulai mengambil alih tubuh Megan dan menjadi wolf seutuhnya.

Salamander yang melihat Megan yang telah berubah menjadi wolf menyeringai senang. Terlihat dari moncongnya yang menunjukkan gigi-gigi yang tajam seakan ingin mencabik. Kuku-kuku kakinya semakin meruncing. Tapi, Megan dan Edna meyakinkan diri mereka masing-masing agar tidak takut dengan Salamander.

Sedari tadi Megan juga berusaha menghubungi Dominic lewat pikirannya, tapi seakan-akan ada dinding penghalang untuk menghubunginya.

Salamander bergerak mendekati Edna dan memutarinya, "Lihatlah, betapa indahnya wolfmu, Megan." Edna tetap waspada dengan Salamander yang berjalan memutarinya. Ia tetap diam tak bergerak, tapi penciuman dan pendengarannya terus bekerja.

"Bagaimana dengan kekuatan yang kau miliki?"

Megan masih bingung dengan kekuataan apa yang di bicarakan oleh Salamander. Megan sama seperti werewolf yang lain, walaupun beberapa orang mengatakan bahwa dia istimewa.

"Apa maksudnya dengan kekuataan yang kita punya, Edna? Aku selama ini tidak pernah merasakan kekuataan atau kelebihan dariku, kecuali aroma tubuh kita," tanya Megan bingung. Ia ikut waspada saat melihat Salamander berhenti bergerak di depan mereka.

"Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang," balas Edna sedikit merasa bersalah pada Megan karena sudah bertahun-tahun menyembunyikan hal ini.

"Kekuataan apa yang dia maksud, Edna?! Selama ini kau sama sekali tidak memberitahuku? Apa keluargaku tahu?" tanya Megan menuntut. Sekarang ia tidak fokus dengan Salamander, ia ingin mengetahui kekuatan apa yang ia dan Edna memiliki.

"Keluargamu tahu, bahkan semua werewolf dan makhluk immortal lainnya, maafkan aku." Megan merasa di bohongi bertahun-tahun. Apalagi dengan wolfnya sendiri yang sudah ia percaya.

"Jadi hanya aku saja yang tidak mengetahuinya? KENAPA TIDAK ADA YANG MEMBERITAHUKU?!" teriak Megan dalam pikirannya. Ia begitu marah sekaligus sedih karena orang-orang terdekatnya pun tidak akan yang memberitahunya. "Apakah Dominic tahu?" tanya Megan pelan.

"Ya, mate kita tahu. Dia ingin menjaga kita berdua dari segala macam bahaya yang mengincarmu."

Perkataan Edna dalam pikirannya sama sekali tidak ia pedulikan lagi. Ia begitu marah sekaligus kecewa. Marah karena keanehan pada dirinya sama sekali tidak di beri tahu dan juga kecewa pada Dominic bahwa mate-nya itu tahu, tapi sama sekali tidak memberitahunya.

Salamander tahu bahwa Megan dan Edna—wolfnya sedang bersitengah. Dia mengambil kesempatan itu dengan baik. Dia berniat untuk mengkoyak tubuh Megan dalam wujud wolf dan mengambil jantung lalu memakannya mentah-mentah. Setelah itu kekuatan pada tubuh Megan akan pindah dalam dirinya, dan dia akan menjadi makhluk yang terkuat dan tidak bisa terkalahkan.

Kedua mata Salamander fokus pada bagian tubuh Edna yang akan di koyaknya. Kemudian langsung saja Salamander menerjang Edna dan langsung mencakar tubuh Edna dengan kuku runcingnya. Dia menyeringai puas karena melihat tubuh Edna yang terluka. Darah mengucur deras tepat di bagian jantung. Tapi Salamander kesal, melihat cakarannya tidak membuat tubuh Edna terluka parah.

Edna melolong keras. Ia berusaha untuk memanggil pertolongan, walaupun resikonya semua makhluk immortal bisa melacaknya.

"Megan! Megan!" Edna memanggil-manggil Megan. Tapi, Megan seperti menghilang. Ia merasakan kekuatannya berkurang.

Rogue's Obsession - ROGUE CHRONICLESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang