Chapter 14 - This Is The Ending, Isn't This ?

2.1K 98 4
                                    

Halloooooo~ selamat siang. I'm baaaaaaackkk ! akhirnya gue bisa menulis lagi. setelah urusan skripsi kelar dan sudah memastikan dapet jatah kursi wisuda, akhirnya~!!!! akhirnya gue bisa nulis lagi tanpa ada perasaan bersalah ahahahahahah seneng banget waktu nulis chapter ini masa, kangen nulis banget soalnya. Semoga bisa tetep semangat biar ini cerita cepat kelar. selamat membaca~~~~ :)


*****


"Kamu bilang kita mau jalan-jalan, tapi kenapa kita malah ke rumah kamu ?" Tanya Agatha yang baru saja turun dari mobil. Aldrian yang berjalan sedikit di depannya kemudian berhenti berjalan, sebelah tangan pria itu terulur dihadapan Agatha yang disambut gadis itu dengan menyatukan sebelah tangannya kedalam genggaman tangan Aldrian. "Aku punya sesuatu buat kamu." Balas Aldrian singkat masih dengan senyuman diwajahnya.

Agatha mengerutkan keningnya bingung. "Apa ?" Tanya gadis itu singkat sambil memainkan jemari Aldrian yang ada di gengamannya. "Kalau aku kasih tau kamu, bukan kejutan namanya sayang." Jawab Aldrian sambil membuka pintu rumah.

Agatha mengernyit heran saan menyadari Aldrian tidak menghentikan langkahnya dan terus mengajak Agatha ke lantai atas rumahnya. "Mau kemana Al ? aku haus, mau minum." Aldrian hanya tersenyum singkat sambil mengacak rambut Agatha pelan yang membuat gadis itu mengernyit bingung. "Rooftop." Jawaban singkat dari Aldrian lagi-lagi membuat Agatha kebingungan.

Keduanya sampai di pintu rooftop, Aldrian berjalan di depan dengan tangan kanannya yang masih menggenggam erat jemari Agatha. Sampai di rooftop Agatha dikagetkan dengan cahaya terang yang muncul dari lampu-lampu berbentuk bintang yang tergantung di sekitar rooftop, ada juga lampu-lampu yang ditata dengan apik dilantai rooftop tempatnya berdiri sekarang. Rooftop Aldrian yang biasanya remang-remang, kini terlihat terang. Aldrian yang sedari tadi ada disampingnya tiba-tiba menghilang, dan tak lama kemudian muncul lagi dengan sebuket bunga lili ditangannya.

"Buat kamu." Tangan Agatha terulur meraih bunga yang diberikan Aldrian. Pria itu membalikan tubuh Agatha dan memeluk pundak gadis itu erat dari belakang, dengan gerakan pelan Aldrian menyandarkan kepalanya dibahu Agatha. Senyuman kecil terukir dibibir Aldrian saat kilasan ingatan tentang Agatha muncul dibenaknya. "Kamu suka ?" pertanyaan Aldrian hanya dijawab gadis itu dengan menggumam pelan.

"Ada banyak bintang, Tha. Ada bintang yang cahanya terang, ada juga bintang yang cahayanya redup tergantung dari seberapa jauh jarak bintang itu dari bumi." Aldrian menghela nafas pelan sebelum melanjutkan perkataannya. "Kamu. Aku enggak peduli apakah jauh atau dekat, atau kamu bagian dari bintang yang terang, atau justru salah satu dari yang redup itu. Toh kamu tetep jadi bintang buat aku, dan akan selalu begitu, Tha."

Agatha masih terdiam mendengar kata demi kata yang keluar dari bibir Aldrian. Air mata gadis itu entah kenapa mengalir begitu saja. Ada yang aneh dengan hatinya, tentu saja Agatha senang. Tapi seperti ada jenis perasaan lain yang Agatha tidak mengerti.

Aldrian yang bingung saat menyadari masih tak ada respon dari gadis dalam dekapannya kemudian membalik tubuh Agatha menghadapnya dan justru kaget mendapati Agatha menangis. "Kamu nangis ?" Pertanyaan bodoh itu keluar begitu saja. "Astaga apa aku ngelakuin kesalahan ?" Aldrian yang panik kemudian meracau tidak jelas dan mengusap pelan air mata yang turun semakin deras dari kedua mata Agatha.

Agatha tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya perlahan. "Aku cuma terlalu bahagia." Jawaban singkat itu kontan saja membuat Aldrian menghela nafas lega. Sebelah tangannya terangkat mengacak pelan rambut Agatha dan membawa gadis itu kembali dalam pelukannya. "Kamu bikin aku panik, sayang."

"Ah aku masih punya sesuatu buat kamu. Sebentar." Kata Aldrian yang kemudian terlihat mengambil ponsel dari saku celana jins nya dan menelfon seseorang. Agatha terlihat menatap Aldrian bingung seolah berkata –apa lagi yang akan dilakukan pria ini-.

All You Never SayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang