ENAM

184 23 2
                                    

Ting!

Kayra melirik handphonenya di meja. Mengalihkan pandangannya dari tv, Kayra kemudian melepas remot tv dan mengambil handphonenya. Sebuah pesan masuk ke Linenya.

Kayra mengira itu hanya Alina namun apa yang muncul di layar handphonenya lebih mengejutkan dari apapun.

R. has added you as a friend.

'R.'? Kayra mengerutkan keningnya. Siapa? Perasaan dia tidak punya teman dengan nama awal-

Mampus! Kayra menelan ludahnya.

"Bang Gavin!!!!" Gadis itu berteriak keras, memastikan yang dipanggil mendengarnya dengan jelas.

"Abangggg!!!!!!!"

Seseorang muncul dari arah dapur, namun itu bukan Bang Gavin melainkan Mama dengan celemek oranyenya.

"Ayra kenapa teriak-teriak sih?!"

Kayra tersenyum kecut. "Sorry Mih, urgent nih!" Mami menggeleng. Kemudian Kayra melanjutkan omongannya. "Bang Gavin mana Mih?"

"Dia keluar katanya mau beli gorengan. Padahal palingan dia mau nyoba mobilnya. Gatel dia pengen make terus."

Di waktu darurat seperti ini?! Kayra rasanya ingin mengutuk mobil bermerk BMW dengan tipe entah apa itu.

"Ada apa Ay?"

Kayra menggeleng cepat. "Enggak ada Mih."

Mami bersedekap. "Tadi katanya urgent? Hayo kamu sembunyiin apa sama Mami?"

"Gak ada ih Mih."

Mami menggelengkan kepalanya dan Kayra tidak bisa menemukan alasan Mami menggelengkan kepalanya.

"Hello!"

Kayra dan Mami serentak menoleh ke arah suara itu. Gavin berdiri di depan pintu samping sambil menenteng sebungkus penuh gorengan. Seandainya, tidak ada pesan pemberitahuan tadi. Kayra yakin dia sudah berlari kecil dan memeluk gorengan menggiurkan itu.

"Noh, Abangnya," kata Mami sambil berjalan ke arah Gavin dan mengambil alih gorengan itu. Mami kemudian berjalan ke arah dapur.

"Abang!" Kayra menatap Gavin kesal.

"Kenapa Ay?" Gavin menatap Kayra dengan tampang polos.

"Abang ayo ngaku lo sebelum gue beneran marah!"

Gavin menyerngit bingung. Ia kemudian melepas jaketnya dan menaruh kunci mobil di meja depan tv. Ia lalu melemparkan pantatnya ke sofa empuk yang juga di duduki Kayra.

"Apaan deh?"

"Ngaku gak lo!"

"Ngaku apaan Nyet?"

Kayra memutar matanya kemudian mengambil handphonenya. "Liat nih notifnya!"

"R? Siapa noh?"

Kayra mendengus. "Lo pikir aja sendiri!"

"Ya ampun. Kenapa sih Ay?" Gavin mendesah. "Gini nih yang buat cowok dibilang gak peka. Lah cewek-ceweknya aja ngomong gak jelas."

Kayra memelototi Gavin. "Yang inisialnya R terus kemarin minta nomer gue berapa banyak sih?"

Gavin menepuk keras jidatnya. "Oalah! Si Reo?!"

Kayra memutar matanya. Sepertinya tanpa sadar gadis itu sudah menjadikan hal itu menjadi hobi baru.

"Eh tapi gue kayanya belum ngasi nomer lo ke Reo deh."

"Terus ini apaan?!"

Gavin menyentil dahi Kayra. "Ngomong biasa aja kali. Gausah pake otot."

"Aw!" Kayra menatap tajam Gavin. "Abisnya lo tau lebih dari siapapun Bang, gue gasuka!"

Gavin diam. Dia menghembuskan nafasnya pelan. Kemudian memutar tubuhnya menghadap Kayra. Cowok itu kemudian menepuk dan mengelus kepala Kayra.

"Kayra, Abang tau, kamu gak suka hal-hal berbau hubungan cowok cewek. Tapi kamu gak seharusnya jadi parnoan begini. Kamu kan belum tau alasan Reo atau cowok siapapun itu ngeadd line kamu."

Kayra menatap Gavin datar.

"Kamu gak bisa selamanya menghindari hubungan sama cowok. Abang tau kamu masih keinget sama dia, sama-"

"Gak usah disebut Bang." Kayra menepis tangan Gavin di kepalanya.

"Oke, oke. Abang cuma mau bilang. Kamu gak boleh gini terus. Kamu harus berteman sama semua orang, entah cowok atau cewek. Gak semua cowok yang deket sama cewek itu tujuannya mau in relationship."

Kayra mendengus pelan. "Abang pernah bilang gitu dulu. Dan gue coba buat deket sama cowok, sebatas temen." Gavin menatap Kayra ketika dia melanjutkan. "Tapi yagitu, ujung-ujungnya mereka pasti ada niatan lain. Males gue Bang!"

Gavin mendengus. "Lo gak bisa terus-terusan begini."

Kayra menghela nafas. "Gue, gak bisa Bang. Lo tau kenapa.."

"Gak semua orang itu sama kaya 'dia'. Abang bukan berarti maksa lo buat pacaran tapi Abang cuma mau lo bisa move-on dari masa lalu lo. Jangan sampe lo nyesel cuman karena masa lalu lo."

Agak pendek but it's okay ya hehe. Happy aidil adha!

Finding FondnessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang